Sabtu, 23 Oktober 2010

Cartensz Pyramid Diambang Kehancuran


Puncak Jaya ialah sebuah puncak yang menjadi bagian dari Barisan Sudirman yang terdapat di provinsi Papua, Indonesia. Puncak Jaya mempunyai ketinggian 4884 m dan di sekitarnya terdapat gletser Carstenz, satu-satunya gletser tropika di Indonesia, yang kemungkinan besar segera akan lenyap akibat pemanasan global.

Puncak ini pernah dinamai Poentjak Soekarno dan merupakan gunung yang tertinggi di Oceania. Puncak Jaya adalah salah satu dari tujuh puncak dunia.

Cartensz Pyramid Diambang Kehancuran Oleh PT Freeport Indonesia

Watch On Youtube Click Here


20 Tahun Lagi Gletser di Cartensz Hilang


Pemimpin kelompok peneliti pengeboran inti es Papua Profesor Lonnie G Thompson mendukung program pariwisata ke Puncak Cartensz Papua yang sedang digarap Dinas Pariwisata setempat.

"Kalau lebih banyak orang yang datang untuk mengetahui ada gletser di Papua tentu lebih bagus karena saat ini banyak orang tidak mengetahuinya," kata Lonnie Thompson, di Timika, Selasa (29/6/2010.

Ia mengatakan, kondisi gletser Papua yang terus berkurang secara ekstrim dewasa ini akan memberikan pesan yang kuat bagi siapa pun yang mengunjungi kawasan itu akan kondisi bumi yang kian panas.

Meski demikian, Lonnie berharap agar kegiatan kepariwisataan ke Puncak Cartensz harus terkontrol secara baik untuk menjaga kondisi gletser dan gunung-gunung setempat tetap bersih.

"Itu yang sangat penting, aktivitas pariwisata harus tetap terkontrol," katanya.

Dinas Pariwisata Papua saat ini berencana membangun sejumlah cotage di sekitar Puncak Cartensz atau dalam bahasa Amungme disebut Nemangkawi untuk mendongkrak arus kunjungan wisatawan terutama para pendaki.

Selama ini para wisatawan memilih jalur dari Ilaga, Kabupaten Puncak untuk mendaki ke Puncak Cartensz dan harus menyiapkan tenda sendiri saat tiba di salah satu dari puncak tertinggi di dunia itu.

Sebelumnya, Lonnie memperkirakan umur gletser yang ada di Puncak Cartensz Papua hanya akan bertahan 20 hingga 30 tahun lagi akibat pemanasan global.

Lonnie mengatakan, proses pencairan gletser hingga pada akhirnya hilang semua merupakan suatu fakta yang tidak bisa dibendung dengan teknologi apa pun yang dimiliki manusia sepanjang kondisi panas bumi terus mengalami kenaikan.

"Gletser di sini dan di tempat-tempat tropis lainnya yang panas semua akan hilang akibat perubahan iklim," jelas Lonnie.

Ia mengatakan, hasil penelitian timnya akan selesai akhir tahun ini dan akan dipublikasikan sekitar Juni 2011.

Penelitian inti es Papua tersebut merupakan kerja sama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia dengan Byrd Polar Research Center (BPRC) The Ohio State University dan Lamont Doherty Earth Observatory (LDEO) Columbia University, Amerika Serikat.

Penelitian ini melibatkan sejumlah pakar dari Amerika Serikat, Australia, Perancis, Italia dan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar