Selasa, 23 Agustus 2011

Expedisi Kelud " Persembahan Untuk Negeri "




Gunung Kelud (sering disalahtuliskan menjadi Kelut yang berarti "sapu" dalam bahasa Jawa; dalam bahasa Belanda disebut Klut, Cloot, Kloet, atau Kloete) adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang masih aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar, kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri.

Sejak abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa.[1] Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.

Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei[2]), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.

Aktivitas gunung ini meningkat pada akhir September 2007 dan masih terus berlanjut hingga November tahun yang sama, ditandai dengan meningkatnya suhu air danau kawah, peningkatan kegempaan tremor, serta perubahan warna danau kawah dari kehijauan menjadi putih keruh. Status "awas" (tertinggi) dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sejak 16 Oktober 2007 yang berimplikasi penduduk dalam radius 10 km dari gunung (lebih kurang 135.000 jiwa) yang tinggal di lereng gunung tersebut harus mengungsi. Namun letusan tidak terjadi.

Setelah sempat agak mereda, aktivitas Gunung Kelut kembali meningkat sejak 30 Oktober 2007 dengan peningkatan pesat suhu air danau kawah dan kegempaan vulkanik dangkal. Pada tanggal 3 November 2007 sekitar pukul 16.00 suhu air danau melebihi 74 derajat Celsius, jauh di atas normal gejala letusan sebesar 40 derajat Celsius, sehingga menyebabkan alat pengukur suhu rusak. Getaran gempa tremor dengan amplitudo besar (lebih dari 35mm) menyebabkan petugas pengawas harus mengungsi, namun kembali tidak terjadi letusan.

Akibat aktivitas tinggi tersebut terjdi gejala unik yang baru terjadi dalam sejarah Kelut dengan munculnya asap putih dari tengah danau diikuti dengan kubah lava dari tengah-tengah danau kawah sejak tanggal 5 November 2007 dan terus "tumbuh" hingga berukuran selebar 100m. Para ahli menganggap kubah lava inilah yang menyumbat saluran magma sehingga letusan tidak segera terjadi. Energi untuk letusan dipakai untuk mendorong kubah lava sisa letusan tahun 1990.

Sejak peristiwa tersebut aktivitas pelepasan energi semakin berkurang dan pada tanggal 8 November 2007 status Gunung Kelud diturunkan menjadi "siaga" (tingkat 3).


Perintisan jalur panjat tebing alam ke 745, menuju 1000 Jalur Untuk Indonesia.....!!!




Base camp monitor.. , kirim T2 kode D 8buah, air 12 liter dan batere cadangan segera ke pitch2!! Tim pertama Siap Melanjutkan ke tahap berikutnya !!!


........bergerak !!!


.....memanjat


Dan Tim : Base Camp monitor...
Base Camp : Base Camp masuk..
Dan Tim : Merah putih telah ber...kibar apa bisa terlihat jelas? gantiii...
Base Camp : Siap, Sudah terlihat dengan jelas! ganti..
Dan Tim : Terimakasih, saat ini 2 personil Yoni Orlando dan Puja Setiawan bersiap melakukan
penyapuan jalur, 5 personil tediri dari Medina Kamil, Ranti Nuraeni, Indra
Setiawan, Helmy Rahmat, Iman Bajra bersama saya bergeser ke pitch2. ganti..
Base Camp : Siap, diterima.. kabar lain, bongkar! ganti..
Dan Tim : Kirim 1 personil untuk drop T2 dan kamera ke pitch2 ganti..
Base Camp : Siap, segera dikirim... petunjuk lain... ganti
Dan Tim : Sementara cukup,Durian jangan dihabiskan, Terimakasih, standby!
Base Camp :Siappppp!!! Standby..


........untuk indonesia tercinta, kulakukan yang terbaik !!!


.......untuk indonesia !!!


.......untuk merah putih !!!


......sekaligus penghormatan terakhir untuk anggota tim yang telah mendahului kita semua untuk selamanya, komandooooo !!!!


12....40.wib.akhirnya[Tedi Ixdiana,Yoni Orlando, Medina Kamil & Indra Setiawan W.] tiba di puncak dengan lintasan jalur baru dengan selamat !!!





.......dalam foto: Tedi Purhadianto, Ilham PB, Medina Kamil, Tedi Ixdiana & Cak Soe.